1. Tato
Sumber
Dulu tato biasanya identik dengan yang namanya premanisme
ataupun kekerasan, dizaman sekarang ini tato menjadi sebuah karya seni. Tak jarang
sekarang baik laki-laki maupun perempuan sudah banyak yang bertato. Disuku Dayak
juga memiliki kebudayaan untuk mentato bagian tubuhnya. Pada jaman dahulu tato
dibuat menggunakan alat tradisional yaitu duri dari pohon jeruk, namun seiring
perkembangan zaman sekarang menggunakan beberapa jarum yang ditaruh disebilah
kayu. Tintanya pun menggunakan bahan-bahan tradisional yaitu jelaga yang
dicampur dengan aram. Tato sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Dayak. Tato juga
dapat menunjukan status social orang tersebut.
Perbandingan Tato Modern dengan Tato dari Suku Dayak
Disebelah kiri merupakan tato modern sedangkan gambar kanan merupakan tato suku Dayak
Setiap suku Dayak memiliki motif tato yang berbeda-beda,
namun tujuannya tetap sama yaitu sebagai penerangan dalam perjalanan seseorang
menuju alam keabadian setelah kematian. Tidak semua orang dapat membuat tato
ditubuhnya bagi masyarakat Dayak. Ada aturan-aturannya seperti motif dan bagian
tubuh yang ditato karena sebelumnya ia harus tunduk kepada aturan-aturan adat.
Beberapa arti tato bagi suku Dayak :
Tato disekitar jari tangan menunjukan
orang tersebut adalah ahli pengobatan. Semakin banyak tato di tangannya, maka
menunjukan orang tersebut semakin banyak menolong dan ahli dalam pengobatan
Tatto burung enggang yang merupakan
burung keramat masyarakat Dayak, biasanya tatto ini diberikan kepada Golongan
Bangsawan
Pada suku Dayak Kenyah dan Dayak Kayan
di Kalimantan Timur, banyaknya tato pada seseorang menandakan orang tersebut
sudah sering mengembara.
2. Memanjangkan Telinga Bagi Suku Dayak
Tradisi ini juga sudah menjadi bagian
dari Suku Dayak. Ada yang bilang bahwa memanjangkan telingan merupakan sebagai
pembeda antara kaum bangsawan dan kaum biasa. Anting-anting juga dapat
diartikan sebagai penunjuk umur orang tersebut. Tak hanya wanita laki-laki pun
juga memanjangkan telinganya, namun ada aturannya, untuk laki-laki memanjangkan telinga tidak melebihi bahu, sedangkan untuk kaum perempuan boleh
memanjangkannya sebatas dada, proses penindikan dilakukan sejak masa
kanak-kanak.
Tradisi ini sudah hamper punah,hanya
beberapa orang yang masih memiliki telinga panjang ini.
0 komentar:
Posting Komentar