Rabu, 06 Agustus 2014

Lestarikan budaya bermain Sapeq Dayak

BY Wisnu IN No comments




Apa sih itu Sapeq ? Sapeq adalah sejenis alat musik gitar namun yang berbeda adalah jumlah senar dan cara memainkannya, sapeq sendiri adalah alat musik tradisional dari suku Dayak. Jenis-jenis Sapeq pun bermacam-macam mulai dari yang bersenar 3 ataupun yang bersenar 4 bahkan sekarang ini terdapat sapeq yang bersenar 6. Setiap suku Dayak memiliki jenis sapeq-nya masing-masing. Perbedaanya hanya terletak di motif dan ukiran kepala sapeq tersebut. 

Teknologi berkembang = Sapeq menghilang

Apa maksud tadi Teknologi berkembang = Sapeq menghilang. Ya seperti yang kita ketahui sekarang zaman sudah berkembang dengan pesat, yang membuat peminat bermain Sapeq itu berkurang. Yang tertinggal hanyalah beberapa orang saja yang bisa untuk bermain Sapeq. Mungkin selain teknologi yang berkembang, banyak orang yang berpikir kalau bermain sapeq itu susah. Menurut penulis sendiri tidak seperti itu, bermain sapeq sebenarnya tidak susah hanya perlu berlatih saja, jika sudah pintar bermain gitar pasti sangat mudah untuk belajar bermain Sapeq. Sapeq pun bisa digunakan sebagai pengiring untuk musik pop dan jazz jika diinginkan. 

Penulis sendiri merasa sangat beruntung karena bisa bermain alat musik Sapeq. Yang penulis dapatkan dari sang kakek yang mengajari penulis untuk bermain Sapeq. Dari bermain sapeq ini sendiri, penulis bisa mendapat juara 2 dari lomba FL2SN di Kota Samarinda. 

Salah satu penampilan penulis sewaktu SMP

Sebaiknya para pemuda-pemudi di Kota Samarinda dan kota-kota lain di Kalimantan Timur harus bisa mempertahankan budaya bermain Sapeq tersebut. Karena jika tidak betul-betul dipertahankan bisa saja diakui oleh negara tetangga kita, seperti Reog dan Batik. Jika ingin belajar pun tidak perlu bingung untuk membeli Sapeq tersebut, di kota Samarinda ini yang penulis ketahui, terdapat 2 pengrajin Sapeq. Jadi, ayo kita selamatkan alat musik asli Kalimantan ini sebelum semakin hilang ditelan berkembangnya teknologi.

Sabtu, 19 Juli 2014

Festival Mahakam : “Hiburan Tahunan Masyarakat Samarinda”

BY Wisnu IN No comments

Antusiasme warga Samarinda
Credit Foto : @nidiakaruniaA

Festival Mahakam adalah sebuah Pesta rakyat tahunan warga Samarinda yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo Kota Samarinda.

Potret Walikota Samarinda Bpk. H. Syaharie Jaang saat menghadiri Karnaval Parade Nusantara di Tepian Sungai Mahakam
Credit Foto : Wisnu

Lombanya pun bermacam-macam, yang paling seru adalah lomba renang menyebrangi sungai Mahakam. Tak hanya orang dewasa yang mengikuti lomba ini, banyak juga remaja yang mengikuti lomba renang ini. Selain lomba dalam bentuk olahraga, terdapat pula lomba berbentuk seni. Contohnya seperti Lomba tari tradisional dan lomba cipta lagu tradisional. Pada malam hari pun juga ditampilkan music Jazz oleh para mussisi jazz di Samarinda.

Lomba Renang menyebarangi Sungai Mahakam

Lomba Perahu Naga

Terdapat pula Karnaval Parade Nusantara, disini kegiatannya seperti berupa Pawai. Banyak yang ditampilkan dari parade ini, mulai dari kirab marching band dari sekolah-sekolah, tari-tarian, dan parade Hudoq.

Salah satu peserta lomba Tari Tradisional
Credit Foto : Wisnu

Lelaki Dayak
Credit Foto : Wisnu

Salah satu penampilan Marching Band
Credit Foto : Wisnu

Yang paling dinantikan adalah penutupan Festival Mahakam, disini ditampilkan upacara adat Dayak yang bernama Ritual “Hudoq Kawit”. Yang artinya adalah mengait roh padi. Hudoq sendiri adalah pria Dayak yang menggunakan daun pisang menutupi seluruh tubuhnya dan menggunakan topeng binatang buas. Sebelum memulai ritual, puluhan hudoq dan wanita Dayak melakukan tarian berkeliling sambil “Ngiu” atau yang dalam Bahasa Indonesianya berarti berteriak memberikan semangat sambil diiringi tabuh-tabuhan dan Sapeq (Alat music petik Khas Dayak). 

Para Hudoq sedang menari berkeliling di depan Kantor Gubernur Kaltim

Ritual Hudoq Kawit

Anda juga dapat melihat video di bawah ini.

Samarinda sebagai calon kota “Metropolitan”

BY Wisnu IN No comments


Pembangunan
Seperti yang kita ketahui Metropolitan adalah sebuah pusat populasi besar yang terdiri atas satu metropolis besar dan daerah sekitarnya, atau beberapa kota sentral yang saling bertetangga dan daerah sekitarnya. Satu kota besar atau lebih dapat berperan sebagai hub-nya, dan wilayah metropolitan biasanya diberi nama sesuai dengan kota sentral terbesar atau terpenting di dalamnya(Wikipedia). Tak kalah dengan kota-kota lainnya, samarinda sekarang sudah bisa dibilang sangat maju, mulai dari banyaknya mall, hotel, stadion olahraga hingga pembangunan lainnya di Samarinda.
Salah satu pembangunan yang sedang dikerjakan di Samarinda yaitu Bandara Internasional Samarinda Baru yang terletak di daerah Sungai Siring. Bandara itu dibangun untuk menggantikan Bandara Temindung yang terletak di Jl.Gatot Subroto.
Banyak sekali rencana pembangunan-pembangunan di Samarinda,sebut saja seperti Trans Studio di sebelah Hotel Mesra Samarinda dan pembuatan fly over(jalan layang) di sekitar jalan-jalan macet di Samarinda.
Pembangunan di Bandara Internasional Samarinda Baru

Salah satu mall besar di Samarinda

Stadion Palaran di Samarinda. Yang juga merupakan tuan rumah PON (Pekan Olahraga Nasional) XVII tahun 2008 

Saran saya untuk pembangunan di Kota Samarinda :
  • Sebaiknya pembuatan fly over harus dituntaskan secepatnya, agar tidak terhenti seperti sekarang ini. Jika sudah ada fly over kemacetan dapat dengan mudah diatasi. Untuk diketahui kemacetan di samarinda ini sudah bisa dibilang menyamai dengan kemacetan di kota Jakarta, apalagi seperti jam pulang kantor pasti selalu macet di daerah Teluk lerong.
  • Sebaiknya kebersihan-kebersihan di tempat umum juga di jaga, salah satu contohnya Stadion Palaran. Diperlukan kesadaran masyarakat Samarinda sendiri untuk menjaga kebersihan di manapun. Tak hanya stadion Palaran saja yang harus di jaga, semua tempat di Samarinda pun harus dijaga kebersihannya.  Sesuai dengan slogan bersih itu sebagian dari iman. 


Potensi:

Potensi di kota Samarinda pun tidak kalah dengan kota-kota lainnya salah satu contohnya tambang batubara. Meskipun tambang batubara banyak pro dan kontra nya tetapi itu adalah salah satu penghasilan dari kota Samarinda. Jika pro-nya adalah sebagai salah satu penghasilan sedangkan kontra-nya adalah dapat merusak lingkungan dan tambang bekas galian yang tidak ditutup dapat menimbulkan kerugian. Sebaiknya para pengusaha tambang.

Tambang Batubara "Pencabut Nyawa"


Saran saya :
  • Sebaiknya para pengusaha tambang jika sudah tidak adalagi batubara di tempat itu, sebaiknya melakukan penutupan tambang tersebut. Karena, terdapat pula tambang yang ditinggal pergi begitu saja setelah di kerjakan. Karena tambang yang tidak ditutup dapat menimbulkan korban jiwa.


Oleh-oleh:

Jika kalian berkunjung ke samarinda, sempatkan untuk membeli Sarung samarinda yang berada di Samarinda Seberang, jangan lupa juga untuk membeli makanan khas kota Samarinda, contohnya aplang dan lempok durian. Anda juga dapat membeli kaos-kaos khas samarinda hingga pakaian adat khas Dayak. Banyak sekali toko-toko penjual oleh-oleh khas samarinda. Seperti di Jl.Antasari, Jl.Slamet Riyadi.
Tempat penjualan oleh-oleh khas Samarinda di Jl.P.Antasari

Sarung Samarinda



Daftar Wali Kota Samarinda



Sempatkan dari Anda untuk berlibur di 
Kota Samarinda











Jumat, 18 Juli 2014

Yuk Kesini kalau ke Samarinda

BY Wisnu IN No comments


Tempat Wisata Liburan
  • Air Terjun Tanah Merah
Tempat wisata ini berjarak sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda. Harga tiket masuk per-orang sekitar 3 ribu rupiah,itu belum termasuk biaya kendaraan yang digunakan. Fasilitas yang ada diantaranya panggung terbuka, mushola, arena bermain anak, gazebo dan tempat pertemuan serta kolam renang anak.
  • Kebun Raya Unmul Samarinda

Tempat ini berada sekitar 10 km dari pusat kota Samarinda. Tempat ini dikelola oleh Universitas Mulawarman, dan juga sebagai tempat berkumpulnya civitas dari fakultas kehutanan di Unmul. Di tempat ini terdapat berbagai macam fasilitas mulai dari tempat pemancingan, tempat istirahat, kolam bermain, museum kayu. Harga tiket masuk sekitar 3 ribu per orang, belum termasuk harga tiket kendaraan.
  • Pampang


Desa budaya yang berlokasi di Sungai Siring dan merupakan objek wisata andalan kota Samarinda. Tempat ini diresmikan pada tahun 1961 oleh Gubernur Kaltim pada saat itu HM Ardans. Setiap tahun disana diadakan upacara adat Pelas Tahun. Jika ada tamu, akan disajikan tarian oleh para penari Dayak disana. 


Tempat Wisata Religius    

  •    Islamic Center Samarinda


Selain tempat ibadah bagi umat Muslim tempat ini juga merupakan tempat wisata religius, tak jarang para pelancong yang datang ke Samarinda menyempatkan diri untuk datang ke Islamic Center. Masjid ini juga merupakan masjid terbesar ke-2 di Asia. Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Masjid yang memiliki 7 menara ini, memiliki satu buah menara setinggi 99 meter yang merupakan arti dari 99 Asmaul Husna. Letak masjid ini berada di tepian sungai Mahakam. Di sore hari banyak orang berolahraga di Islamic center, mulai dari jogging sampai berlatih sepatu roda. Tak jarang lokasi ini digunakan juga sebagai lokasi hunting komunitas fotografi di Samarinda.
Pemandangan malam hari Islamic Center Samarinda

Komunitas Fotografi Indonesia (KFI-Reg Kaltim) melakukan sesi hunting di Islamic Center


  • .       Bukit Rahmat Putak 


Tempat ini merupakan tempat wisata religius untuk warga Samarinda yang beragama Katolik. Di sana tempatnya masih sangat asri, karena banyak terdapat pohon disekitar area Bukit rahmat ini. Tempatnya pun juga nyaman, disini juga disediakan penginapan bagi yang ingin menginap. Terdapat juga tempat untuk outbond. Biasanya siswa-siswi sekolah katolik sering mengunjungi tempat ini baik untuk bermalam maupun hanya berdoa di Gua Maria-nya. Letaknya sendiri berada di Loa Duri tepatnya di Desa Purwajaya.

Tempat Wisata Kuliner
  • Kampung Nasi Kuning

Berada di jalan Lambung Mangkurat. Tidak susah mencari warung nasi kuning disana,karena disana banyak sekali penjual nasi kuning. Tempat ini buka pada malam hari.


Kamis, 17 Juli 2014

Tato dan Telinga Panjang sebagai Identitas Masyarakat Dayak

BY Wisnu IN No comments


1. Tato
Sumber

Dulu tato biasanya identik dengan yang namanya premanisme ataupun kekerasan, dizaman sekarang ini tato menjadi sebuah karya seni. Tak jarang sekarang baik laki-laki maupun perempuan sudah banyak yang bertato. Disuku Dayak juga memiliki kebudayaan untuk mentato bagian tubuhnya. Pada jaman dahulu tato dibuat menggunakan alat tradisional yaitu duri dari pohon jeruk, namun seiring perkembangan zaman sekarang menggunakan beberapa jarum yang ditaruh disebilah kayu. Tintanya pun menggunakan bahan-bahan tradisional yaitu jelaga yang dicampur dengan aram. Tato sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Dayak. Tato juga dapat menunjukan status social orang tersebut.

Perbandingan Tato Modern dengan Tato dari Suku Dayak 

Disebelah kiri merupakan tato modern sedangkan gambar kanan merupakan tato suku Dayak



Setiap suku Dayak memiliki motif tato yang berbeda-beda, namun tujuannya tetap sama yaitu sebagai penerangan dalam perjalanan seseorang menuju alam keabadian setelah kematian. Tidak semua orang dapat membuat tato ditubuhnya bagi masyarakat Dayak. Ada aturan-aturannya seperti motif dan bagian tubuh yang ditato karena sebelumnya ia harus tunduk kepada aturan-aturan adat.

Beberapa arti tato bagi suku Dayak :
Tato disekitar jari tangan menunjukan orang tersebut adalah ahli pengobatan. Semakin banyak tato di tangannya, maka menunjukan orang tersebut semakin banyak menolong dan ahli dalam pengobatan

Tatto burung enggang yang merupakan burung keramat masyarakat Dayak, biasanya tatto ini diberikan kepada Golongan Bangsawan 


Pada suku Dayak Kenyah dan Dayak Kayan di Kalimantan Timur, banyaknya tato pada seseorang menandakan orang tersebut sudah sering mengembara.

2. Memanjangkan Telinga Bagi Suku Dayak

Tradisi ini juga sudah menjadi bagian dari Suku Dayak. Ada yang bilang bahwa memanjangkan telingan merupakan sebagai pembeda antara kaum bangsawan dan kaum biasa. Anting-anting juga dapat diartikan sebagai penunjuk umur orang tersebut. Tak hanya wanita laki-laki pun juga memanjangkan telinganya, namun ada aturannya, untuk laki-laki memanjangkan telinga tidak melebihi bahu, sedangkan untuk kaum perempuan boleh memanjangkannya sebatas dada, proses penindikan dilakukan sejak masa kanak-kanak.

Tradisi ini sudah hamper punah,hanya beberapa orang yang masih memiliki telinga panjang ini.